Selasa, 16 September 2014

Kepakkan Pertama " Sang Garuda " Asa Taklukan Asia



Ferdinand Sinaga bertekuk lutut sambil mengepalkan kedua tangannya. Satu per satu skuad tim nasional Indonesia U-23 memeluknya. Secercah harapan muncul di awal Asian Games 2014.

Skuad "Garuda Muda" tampil luar biasa saat melakoni laga perdana Grup E Asian Games di Incheon, Korea Selatan, Senin 15 September 2014. Timor Leste dipermalukan 7 gol tanpa balas di Goyang Stadium.

Penampilan fantastis Ferdinand berbuah empat gol bagi Indonesia. Kemenangan besar itu berhasil dilengkapi oleh Alfin Tuasalamony, Novri Setiawan, dan Fandi Eko Utomo.

Umpan-umpan pendek yang dipadu kecepatan berhasil merusak pertahanan Timor Leste. Menurut kapten Timnas U-23, Dedi Kusnandar, timnya bisa menang karena mampu menerapkan strategi pelatih dengan baik.

"Kami bermain sesuai skema dan instruksi pelatih. Semoga ke depannya bisa lebih baik," ujar Dedi lewat pesan singkat kepada wartawan.

Kemenangan Timnas U-23 ini sebenarnya agak mengejutkan, apalagi dengan kemenangan telak seperti ini. Pasalnya, kedua negara hanya bermain imbang 0-0 dalam dua pertemuan terakhir baik di laga persahabatan maupun SEA Games 2013.

Karena itu, menurut Dedi, kemenangan ini tak lepas dari sikap mereka dalam menghadapi Timor Leste. Meski sadar kalau kualitas lawan masih di bawah mereka, Timnas U-23 tetap tampil dengan penuh motivasi. "Kami tidak meremehkan Timor Leste," tutur pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Ferdinand, Si Pemecah Rekor


Skor besar yang diraih Indonesia atas Timor Leste juga berbuah sejumlah rekor baru di kancah Asian Games bagi kontingen Merah-Putih. Ferdinand Sinaga juga ikut mencatatkan namanya di buku rekor.

Seperti yang dilansir dari situs statistik, Labbola, kemenangan 7-0 ini berhasil mempertajam rekor kemenangan terbesar di Asian Games. Rekor sebelumnya dicatatkan timnas Indonesia pada Asian Games 1962 di Jakarta, saat menang 6-0 atas Filipina.

Gol-gol yang dicetak Ferdinand ternyata mencatatkan namanya dalam buku rekor. Bomber Persib Bandung itu menjadi pencetak gol terbanyak dalam satu laga Asian Games untuk Indonesia.

Empat gol tersebut melewati angka milik Ramang. Kala itu, legenda PSM Makassar tersebut berhasil mencetak tiga gol ke gawang India di Asian Games 1954. Torehan gol Ferdinand pun berhasil pecahkan rekor yang bertahan 60 tahun.

Indonesia juga menjadi tim yang paling banyak mencetak gol pada laga pembuka Asian Games 2014. Tim sekelas Uni Emirates Arab U-23 hanya bisa menang 5-0 atas India U-23. Sedangkan tuan rumah Korea Selatan menang 3-0 atas Malaysia U-23.

Sedangkan dari Grup E, Indonesia dipastikan menduduki puncak klasemen sementara dengan mengantongi modal 7 gol. Thailand U-23 harus puas berada di peringkat 2 setelah hanya bisa menang 2-0 atas Maladewa U-23 di laga setelahnya.

Tak Sekedar Penuhi Target



Melihat grafik penampilan yang sangat luar biasa di awal turnamen, suporter tim "Garuda Muda" pantas berharap banyak agar bisa meraih prestasi tinggi di Incheon nanti. Bahkan, kalau bisa melewati babak 16 besar yang ditargetkan oleh PSSI.

Selanjutnya, Timnas U-23 akan menghadapi Maladewa di Incheon Football Stadium, 18 September 2014. Sementara itu, di laga terakhir, Ramdani Lestaluhu dan kawan kawan akan bersua Thailand di tempat yang sama pada 22 September.

Kalau bisa menang lawan Maladewa, maka satu tempat di fase knockout sudah berhasil diamankan Indonesia. Partai pamungkas kontra Thailand bisa menjadi kunci perjalanan Indonesia di Asian Games kali ini. Menang akan jadi pemuncak klasemen, sedangkan posisi runner-up akan diduduki kalau sampai kalah.

Calon lawan Indonesia di babak 16 besar adalah negara-negara yang mengisi Grup F, diisi oleh Korea Utara U-23, Pakistan U-23, dan Tiongkok U-23. Saat ini, Korut menduduki posisi teratas grup setelah menang 3-0 atas Tiongkok.

Melihat calon lawan, tak mudah bagi Indonesia untuk memilih sehingga lebih baik fokus pada pertandingan di Grup E lebih dulu saja. Kemenangan absolut di fase grup bisa berbuah rasa percaya diri tinggi untuk menapaki laga yang lebih sulit.

Prestasi terbaik Indonesia di Asian Games adalah peringkat 3 yang berhasil diraih pada 1958 di Jepang. Setelah itu, peringkat 4 sempat diduduki pada 1968 di Korea Selatan.

Setelah itu, prestasi Indonesia terus merosot. Bahkan, Timnas U-23 tak pernah menang satu kali pun pada Asian Games 2006 di Qatar, dan tidak berpartisipasi 4 tahun kemudian di Tiongkok.

Menilik hasil pada laga perdana, kesempatan mengulang memori indah di Korsel 46 tahun silam bisa saja terjadi. Atau mungkin meraih hasil lebih tinggi lagi. Itu jadi mimpi seluruh pecinta bola tanah air.


Yang bisa meraih mimpi itu adalah konsistensi permainan Timnas U-23 pada laga-laga selanjutnya. Tidak lantas besar kepala usai kemenangan besar di laga pembuka. Perlu diingat, ini baru langkah pertama menuju prestasi besar "Garuda Muda" di kancah Asia.

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com