KEBANYAKAN orang berpikir bahwa mimpi buruk hanyalah kembang tidur, tidak berarti apa-apa.
Namun penelitian menemukan sebaliknya. Mimpi buruk tidak hanya dialami oleh anak-anak, melainkan juga oleh orang dewasa. Jika mimpi buruk sudah sering terjadi dan menyebabkan stres serta insomnia, mimpi buruk juga bisa digolongkan sebagai kelainan atau penyakit.
Ada perbedaan antara mimpi yang jelek dengan mimpi buruk. Mimpi yang jelek (bad dream) biasanya dipengaruhi oleh perasaan dan emosi. Sementara mimpi buruk (nightmare) berkaitan dengan emosi yang lebih kuat dan seringkali berkaitan dengan rasa takut.
"Agresi fisik seringkali merupakan tema yang umum dalam mimpi buruk. Seringkali mimpi buruk juga sangat parah sehingga bisa membuat orang terbangun. Di sisi lain, mimpi yang jelek tidak berpengaruh terlalu parah pada seseorang dan seringkali disebabkan oleh adanya konflik dalam diri," kata psikolog, Genevieve Robert, seperti dilansir laman Care2.
Hasil ini didapatkan oleh peneliti setelah mengamati data dari 572 individu. Mereka menemukan bahwa seringkali mimpi buruk berkaitan dengan tema yang menyebabkan rasa takut dan kengerian seperti masalah kesehatan, kematian, dan ancaman. Mimpi buruk juga bisa memunculkan rasa cemas, bingung, bersalah, takut, serta rasa sedih.
Tidak jarang mimpi buruk yang parah menyebabkan seseorang terbangun dari tidur. Mereka bahkan masih bisa merasakan rasa takut dan kengerian ketika terbangun.
Jika mimpi buruk sering membuat orang bangun dan merasa terganggu secara emosional, serta mulai membuat mereka insomnia, mimpi buruk tersebut sudah bisa diklasifikasikan menjadi kelainan atau penyakit.
Diagnostic and Statistical Manual Nightmare memberikan beberapa kriteria ketika mimpi buruk mulai bisa dilihat sebagai penyakit atau kelainan.
Ini dia:
- Anda sering terbangun dari tidur atau tidur siang dengan ingatan yang jelas mengenai mimpi buruk yang parah. Biasanya, mimpi buruk berkaitan dengan ancaman, kematian, dan kepercayaan diri anda.
- Anda biasanya terbangun akibat mimpi buruk pada setengah bagian kedua periode mimpi atau tidur.
- Ketika terbangun, anda masih merasa cemas dan sangat waspada terhadap keadaan sekitar.
- Mimpi buruk anda bisa menyebabkan stres, kecemasan, sulit tidur, dan lainnya.
- Mimpi buruk tidak disebabkan atau tidak terjadi setelah anda mengkonsumsi zat tertentu seperti obat-obatan, alkohol, dan lainnya.
So, waspadalah jika anda mulai sering mengalami mimpi buruk yang bisa sampai menyebabkan stres dan kecemasan berlarut-larut. Bisa jadi itu bukan mimpi buruk biasa, melainkan sudah mulai menjadi semacam kelainan mental pada diri anda.
Tidak jarang mimpi buruk yang parah menyebabkan seseorang terbangun dari tidur. Mereka bahkan masih bisa merasakan rasa takut dan kengerian ketika terbangun.
Jika mimpi buruk sering membuat orang bangun dan merasa terganggu secara emosional, serta mulai membuat mereka insomnia, mimpi buruk tersebut sudah bisa diklasifikasikan menjadi kelainan atau penyakit.
Diagnostic and Statistical Manual Nightmare memberikan beberapa kriteria ketika mimpi buruk mulai bisa dilihat sebagai penyakit atau kelainan.
Ini dia:
- Anda sering terbangun dari tidur atau tidur siang dengan ingatan yang jelas mengenai mimpi buruk yang parah. Biasanya, mimpi buruk berkaitan dengan ancaman, kematian, dan kepercayaan diri anda.
- Anda biasanya terbangun akibat mimpi buruk pada setengah bagian kedua periode mimpi atau tidur.
- Ketika terbangun, anda masih merasa cemas dan sangat waspada terhadap keadaan sekitar.
- Mimpi buruk anda bisa menyebabkan stres, kecemasan, sulit tidur, dan lainnya.
- Mimpi buruk tidak disebabkan atau tidak terjadi setelah anda mengkonsumsi zat tertentu seperti obat-obatan, alkohol, dan lainnya.
So, waspadalah jika anda mulai sering mengalami mimpi buruk yang bisa sampai menyebabkan stres dan kecemasan berlarut-larut. Bisa jadi itu bukan mimpi buruk biasa, melainkan sudah mulai menjadi semacam kelainan mental pada diri anda.
0 komentar:
Posting Komentar